Seorang Food Blogger Pasti Paham Dilema ini
Jaman saat ini, arti food blogger telah tidak asing buat kalian, kan? Sebenarnya, karier ini telah ada semenjak jaman dulu, waktu internet serta dunia blogging mulai diketahui. Namun, di Indonesia, khususnya kota besar seperti Jakarta serta Surabaya, karier food blogger baru diketahui semenjak tahun 2013. Untuk menjadi food blogger, kalian bisa berbekal smartphone infinix hot 9 yang kece abis
Bisa ditebak, dari namanya saja food blogger, jadi kerjaannya yah memfoto makanan supaya kelihatan indah selanjutnya menulis ulasan supaya orang lain tertarik untuk coba restoran itu. Seiring waktu berjalan serta Instagram mulai booming semenjak 2014, karena itu masuklah food blogger ke instagram.
Selintas, beberapa food blogger tampat mempunyai kehidupan yang menyenangkan. Banyak pula yang memandang jika food blogger hanya itu-itu saja kerjaannya. Walau sebenarnya ini asumsi yang salah lho! Jika contohnya food blogger bisa bernada, ini yang akan mereka sebutkan padamu.
1. "Wah, kamu tentu tahu semua tempat makanan baru serta enak."
Ya, beberapa orang menduga food blogger ialah kamus makanan berjalan. Walau sebenarnya, kita sendiri harus untuk cari tahu terlebih dulu tempat makanan baru serta hits. Terkecuali, jika kita pernah bisa undangan spesial waktu soft opening atau kebetulan kita memang tahu sekitar tempat itu.
2. Jika jawab “Nggak tau” tentu beberapa orang katakan kamu tidak berhasil jadi food blogger.
“Eh... tuch kafe XYZ yang baru enak gak sich?”
“Aku belom coba sich, jadi tidak tahu deh.
“Ah kamu... tuturnya food blogger.”
Nah, ini yang menjengkelkan. Perutmu ada kapasitasnya serta tidak setiap waktu kita dapat mencoba-coba makanan ke sana kesini. Kita harus juga kerja untuk hidup atau meneruskan pekerjaan sekolah yang telah menumpuk seperti gunung. Waktu satu orang food blogger harus tahu segala hal? Food blogger jugaa manusia... punyai rasa punyai hati.... #eh
3. Tidak up-date instagram satu hari, atau jarang-jarang up-date website disebut tidak eksis.
Ada waktu dimana kita betul-betul repot dengan kerja serta pekerjaan, hingga tidak sempat pergi dimanapun, pilih photo makanan yang bagus, dan unggah ke media sosial atau website. Lebih memilukan , beberapa followers itu tidak memahami jika kita ada juga pekerjaan lain serta food blogging ialah hoby, bukan pekerjaan sebetulnya.
4. Enak yaa, jadi food blogger dapat “Makan Gratis”
Helloo.... apa kalian telah coba mempertimbangkan bagaimana usaha kita, uang bensin, uang tol, serta waktu serta daya untuk sampai ke tempat arah? Belum juga, beberapa food blogger harus mempersiapkan barang dari A – Z sekitar lensa dan sebagainya. Oh iya... janganlah lupa pertimbangkan perawatan lensanya. Jadi, masih dapat mengatakan gratis?
Upss... belum juga usaha yang kita mengeluarkan untuk membenahi photo itu menjadi indah!
5. “Food blogger ya? Tentu fotonya bagus sekali deh!!”
Cuma Kamu yang Food Blogger Memahami Sama 11 Penderitaan Ini!
Eits... sebetulnya tidak semua photo yang kita hasilkan betul-betul bagus, lho! Bergantung juga apa food blogger itu ialah food blogger sekaligus juga stylist, atau mungkin sebatas food blogger yang dapat membuat photo itu mengundang selera. Mungkin photo kita memang bagus, tapi jangan begitu memberikan pujian pada deh soalnya kita sendiri takut kalian sedih!
6. Waktu photo kamu biasa saja... Langsung deh banyak kicauan dari haters, serta pengikut kamu menyusut mencolok!
“Diihhh.... saya dapat juga kali ngambil photo makanan seperti gini!”
Jika kamu lihat satu saja photo biasa antara demikian ribu photo kita yang super duper bagus, langsung deh kamu berkicau ria di media sosial. Belum juga yang histeris, sampai mention semua teman-temannya untuk mengatakan kita tidak dapat ambil photo makanan yang cantik . Ugh!
7. Ingin katakan makanan tidak enak salah... ingin katakan enak menipu #hmmm.
Ada waktu dimana kita diundang serta terima endorsement, tetapi makanan itu benar-benar standard, serta dekati tidak enak. Kebayang tidak sich bagaimana kebimbangan kita? Jika katakan enak, karena itu kita food blogger tidak paling dipercaya. Jika katakan tidak enak... dapat geram besar tuch si endorser! But seriously guys, jika photo bakso ini rasa-rasanya betul-betul maknyus, kok!
8. Menampik undangan food tasting sebab repot, langsung dipandang sombong.
Satu orang food blogger harus selalu jaga keeksisannya dengan ada di food testing. Permasalahannya nih, tidak setiap saat kita dapat ada serta sekalipun tidak ada, kita langsung di cap sombong serta – mungkin – tidak pernah diundang untuk event-event selanjutnya #ohmy..
9. Kadang, ada orang lain – serta beberapa endorser – yang memakai photo kita tanpa ada kredit #FRUSTASI!
Mereka berpikir mengambil photo tuch asal jepret, jadi sangat banyak orang yang masih semaunya sendiri asal ambil photo serta me-repost kembali pada media sosial mereka tanpa ada memberikan credit atau rasa terima kasih. Aduh... jadi #baper sekali deh rasa-rasanya.
10. Kamu tidak pernah dapat untuk diet, sebab bujukan makan kebanyakan.
“Diet... nama makanan apa ya, itu?”
Yep! Kita tidak pernah lakukan diet apa pun. Kalaulah kalian lihat tubuh beberapa food blogger benar-benar bagus, itu sebab kita olahraga teratur sehari-harinya. Yakinlah, kita tetap tertarik oleh makanan serta tidak akan ada yang namanya diet.
11. Sebetulnya, kamu ingin mendapatkan kebebasanmu kembali.
Jadi satu orang food blogger, kita ingin berkarya dengan bebas, menulis apa pun yang kita kehendaki dari lubuk hati kita yang terdalam. Kita suka sekali dengan hoby serta karier ini, sebab kita dapat berjumpa keduanya, beberapa penggemar makanan serta food blogger yang rasa-rasanya betul-betul menyenangkan! Tidak disangkal, kadang kita kangen saat-saat dimana kita dapat bebas ambil photo tanpa beban apa pun, cuma untuk kesenangan serta kelegaan diri sendiri.
Berikut kenyataan sebetulnya dari satu orang food blogger. Kita betul-betul menyukai makanan serta food blogger ialah hoby kita. Beberapa hal yang kita korbankan untuk membuahkan satu photo makanan yang cantik serta menggugah hasrat kalian. Serta, banyak restoran yang omzetnya bertambah sebab usaha keras kita! So... kindly appreciate our hobi and hard work!
